Ini Upaya Preventif Menangkal Virus
Mers - Anda termasuk
dari calon jamaah haji atau umroh yang khawatir dengan virus Mers? Jika memang
iya, saran kami jangan terlalu khawatir. Karena Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) ternyata tetap menjadi andalan utama sebagai upaya preventif penularan
Middle East Respiratory Syndrom.
Baca juga
tentang : umroh
Desember 2019
Menurut
Fidiansjah, yang merupakan Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian
Kesehatan, kematian yang disebabkan oleh kefatalan penyakit MERS-CoV tahun
ini mengalami tren menurun dibandingkan tahun lalu. Penurunan mencapai 50
persen pada 2013, dan di tahun 2014 ini mencapai hingga 33 persen.
Penurunan korban
yang terjangkiti ini, menunjukkan keberhasilan upaya deteksi dini (preventif)
semakin baik dari tahun ke tahun. Sehingga kecepatan dalam menangani pasien
MERS-CoV terus meningkat.
Baca juga
tentang : Umroh Plus Turki
Menurutnya,
untuk saat ini kebijakan tentang usia berapa saja yang boleh menunaikan ibadah
haji harusnya diperluas. Yakni meliputi jamaah haji lansia (lanjut usia) maupun
yang berisiko tinggi (risti) sebenarnya tetap boleh menunaikan ibadah haji.
Asalkan tetap mentaati peraturan yang telah disampaikan pemerintah sejak
sebelum keberangkatan.
Beberapa hal
yang harus menjadi perhatian antara lain : jamaah haji yang berisiko tinggi
jangan sampai lupa menyertakan obat-obatan yang diminum secara rutin untuk
jangka 40 hari, bagi lansia maupun risti dianjurkan untuk tidak memaksakan diri
melakukan ibadah sunah, lebih fokus mempersiapkan diri untuk fase ibadah di
Arafah dan Mina.
”Jangan paksakan
diri beribadah suna apabila akan menurunkan daya tahan tubuh karena capek.
MERS-CoV akan mudah sekali menyerang apabila kondisi daya tahan tubuh turun.
Untuk pencegahan, terapkan PHBS seperti mencuci tangan pakai sabun, mulut
ditutup dikala batuk, bisa juga memakai masker,” jelas Fidiansjah.
Gejala penyakit
MERS-CoV, sebenarnya tidak spesifik. Bahkan obatnya juga tidak spesifik .
Karena itu, wajib bagi jamaah haji maupun petugas haji yang menyertai harus
terus menerus meningkatkan stamina, makan dan minum yang cuku – bergizi, serta
asupan vitamin jika memang memerlukannya.
Dokter Spesialis
Penyakit Dalam dan Konsultan Geriatri RSUP dr. Sardjito Probosuseno
menyampaikan kesetujuaannya.Bahwa pada orang yang sehat dan bugar,
MERS-CoV tak berbahaya dan tidak menimbulkan efek serius.
Namun, jika daya
tahan tubuhnya turun akan mudah sekali terkena infeksi saluran pernafasan
termasuk juga MERS-CoV.
Semoga anda
tetap sehat hingga saat berada di tanah suci. Amin ya Robbal Alamin.